Home / Nasihat / Puncak rasa syukur itu adalah Ridho dengan semua takdir Allah Swt

Puncak rasa syukur itu adalah Ridho dengan semua takdir Allah Swt

Puncak rasa syukur itu adalah Ridho dengan semua takdir Allah Swt

Puncak rasa syukur itu adalah Ridho dengan semua takdir Allah Swt

Yang menentukan kita bahagia atau tidak adalah rasa syukur kita kepada Allah Swt. Sejauh mana kita bersyukur atas semua nikmat yang Allah berikan kepada kita. Sebagian orang hari ini sibuk membandingkan nikmat yang diterima dirinya dan orang lain, Alhasil banyak yang tidak mensyukuri nikmat yang sudah Allah berikan kepada Nya, karena memandang orang lain lebih banyak nikmatnya ketimbang dirinya. Jika ini berlangsung terus menerus maka kita akan terjerumus menjadi hamba Allah yang kufur nikmat. Naudzubilllah.

Padahal konsep bahagia itu sederhana, sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah Saw didalam Hadistnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
Barangsiapa di antara kalian yang pada pagi harinya merasa aman di tempat tinggalnya, sehat tubuhnya, dan memiliki makanan yang cukup untuk hari itu, maka seolah-olah dunia dan segala isinya telah diberikan kepadanya.” (HR. Tirmidzi).

Puncak rasa syukur itu adalah Ridho dengan semua takdir Allah SwtMasyaa Allah, sangat sederhana sekali konsep bahagia itu, jika hari kita pagi itu diliputi rasa aman, aman dari bahaya, jauh dari was-was, jauh dari kejar-kejaran hutang orang lain, fisik kita sehat, bisa beraktivitas dengan leluasa, dan ada makanan yang bisa dimakan dihari itu maka seolah kita sudah memiliki dunia beserta isinya. Kita udah menjadi orang yang paling bahagia didunia ini. Hadist diatas semoga menjadi penyadaran untuk kita bersama dan menjadi sarana bertambahnya rasa syukur kita kepada Allah Swt. Allah Swt sudah memberikan kepada kita banyak sekali nikmatnya yang bahkan kita tidak bisa menghitung nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita.

Allah Swt Berfirman,    وَاِ نْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَـغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.”(QS. An-Nahl 16: Ayat 18).

Lantas apa yang membuat kita hari ini masih tidak mau mensyukuri nikmat Allah Swt, padahal Allah Swt sudah memberikan banyak nikmat Nya untuk kita semua. Hari-hari kita masih ketemu makanan, ada nasi yang bisa dimakan, ada udara bersih yang masih bisa kita hirup tanpa harus kita menggunakan tabung oksigen, ada tubuh yang masih bisa gunakan untuk beraktivitas, ada mata, telinga, kaki, otak yang semuanya berfungsi dengan baik, dan masih sangat banyak lagi jika kita mau sedikit merenungi nikmat-nikmat dan kebesaran Allah Swt. Bukankah Allah Swt telah Berfirman   فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 13).

Sebanyak 31 kali Allah Swt mengulang ayat ini, tidak kah hati kita tergerak untuk memikirkan dan mensyukuri nikmat Allah Swt kepada kita, jangan sampai kita menjadi hamba Allah Swt yang tidak pandai bersyukur, karena balasan bagi hamba yang tidak mau mensyukuri nikmat Allah Swt adalah Azab yang pedih, ini sebagaimana termaktub didalam surah Ibrahim ayat 7, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَاِ ذْ تَاَ ذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَ زِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.””

Semoga hari demi hari berlalu, ilmu kita semakin meningkat, pemahaman kita semakin baik dan rasa syukur kita semakin bertambah. Masalah akan selalu ada, musibah mungkin akan silih berganti tapi kita tidak akan mengisinya dengan kekufuran, dengan keluh kesah apalagi sampaikan menyalahkan takdir Allah Swt. Kita hidup harus dengan bingkai sabar dan syukur, sabar atas ujian kehidupan yang kita hadapi, sabar untuk tidak bermaksiat kepada Allah, sabar dalam ketaatan serta syukur atas semua nikmat Allah Swt. Dan puncak dari rasa syukur itu adalah Ridho dengan semua takdir Allah Swt. Semoga Allah menjadikan kita termasuk didalam golongan hamba-hamba Allah yang pandai bersyukur. Aamiin Yaa Robbal Alamin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *